Penulis: Adi Sucipto | Editor: Glori K. Wadrianto
Jumat, 11 Februari 2011 | 15:45 WIB
LAMONGAN, KOMPAS.com Musim tanam tahun 2010, kondisi pertanian padi di Lamongan mengalami kendala akibat perubahan iklim dan serangan hama wereng. Produksi padi mencapai 857.000 ton dengan produktivitas 6,205 ton per hektar. Produksi tersebut turun 35.000 ton dibanding produksi padi tahun 2009 sebanyak 892.613 ton.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menetapkan target produksi padi musim tanam tahun ini sama dengan tahun lalu sebanyak 834.368 ton. Sasaran luas panen padi ditetapkan sebesar 130.903 hektar dengan perkiraan rata-rata produktivitas 6,359 ton per hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Mustakim Arif, Jumat (11/2/2011), menyatakan kondisi cuaca tahun ini diperkirakan sama dengan musim lalu sehingga target produksi sama dengan tahun lalu. Perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kondisi cuaca tahun ini masih akan sama dengan tahun lalu.
Mustakim menyebutkan, musim tanam pertama tahun ini luas tanam padi di Lamongan mencapai mencapai 70.325 hektar. Hingga akhir Januari, sudah ada 14.043 hektar yang dipanen. Menyiasati hama wereng pihaknya menyiapkan beberapa langkah termasuk mengatur pola tanam, gerakan pengendalian dini hama tanaman, serta pemberantasan hama secara represif. “Awal tahun ini, hama wereng sudah menyerang 11.000 hektar lahan padi, 765 hektar di antaranya dinyatakan puso,” ujarnya.
Bupati Lamongan Fadeli bersyukur meskipun cuaca tidak menentu dan ada serangan hama, produksi padi di Lamongan masih melampaui target. “Turunnya produksi sebesar 35.000 ton belum menggeser Lamongan sebagai produsen padi terbesar di Jawa Timur,” ujarnya.
Fadeli meminta petugas penyuluh lapangan aktif turun memberikan penyuluhan dan pemantauan hama agar petani tidak salah langkah. Petani diimbau agar benar-benar mematuhi pola tanam sehingga bisa memutus rantai tumbuh kembang hama tanaman. “Produksi padi Lamongan tahun ini masih bisa ditingkatkan jika bisa menggenjot produktivitas menjadi 7 ton per hektar,” katanya.