API (Aliansi Petani Indonesia) kembali berpartisipasi mengikuti Festival Desa 2016. Festival desa yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta pada tanggal 28-30 Oktober 2016 ini, diselenggarakan oleh Perkumpulan Indonesia Berseru (PIB). Kegiatan yang bertemakan “Melekatkan Rasa, Menggerakkan Ekonomi Desa”, diikuti oleh berbagai Organisasi petani, komunitas petani di pedesaan, LSM pendukung pedesaan, Komunitas masyarakat perkotaan yang peduli baik dari Jakarta, Bandung, Jogja dsb, serta sektor swasta dan juga lembaga pendidikan dan perguruan tinggi.
Atas dasar ini lah kemudian bapak Muh Nuruddin Sekjend API menegaskan bahwa semangat partisipasi API dalam festival desa 2016 ini, karena festival desa ini dapat sebagai ruang untuk mengingatkan arah kebijakan pangan dan pedesaan agar selalu menjadikan masyarakat/produsen pangan subyek bukan lagi obyek, sesuai dengan semangat Kedaulatan Pangan dan Membangun dari pinggir. Disisi lain festival desa dapat memberikan informasi komprehensif tentang situasi pangan dan pedesaan kita saat ini. Menyediakan tempat bagi konsumen di perkotaan untuk mengenal dan mendapatkan gambaran lengkap, siapa yang menghasilkan pangan mereka dan dari mana asalnya.
“Festival desa juga dapat menjadi ajang untuk belajar kembali dan merasakan arti desa bagi dirinya dan masyarakat kota. Selain itu festival desa mampu menjadi ruang, tempat produsen pangan, serta kegiatan ekonomi kreatif lainnya di pedesaan dapat menunjukkan karyanya secara langsung kepada konsumen kota”, tegasnya. Bapak Muh Nuruddin juga menambahkan bahwa kegiatan festival desa ini juga dapat dijadikan ruang untuk mengenal kekayaan pangan dan kegiatan ekonomi lainnya yang dilakukan para penghasil pangan kita, khusus petani kecil di desa-desa.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh, Bapak Tejo Wahyu Jatmiko sebagai Koordinator nasional PIB, yang mengatakan bahwa festival desa tahun ini selain pameran produk yang dihasilkan masyarakat desa berupa pangan dan kerajinan, festival ini juga menghadirkan diskusi dan talk show interaktif yang dapat diikuti oleh pengujung festival sebagai tempat pembelajaran bagi semua masyarakat khususnya masyarakat kota bahwa desa merupakan denyut nadi perekonomian Indonesia.
“Festival ini juga diisi berbagai lomba, di antaranya lomba menggambar panorama alam perdesaan dan lomba menulis indah dengan menggunakan aksara local yang harapannya dapat diikuti oleh pengunjung festival khususnya anak-anak.”, tambahnya.
Dalam festival ini juga terdapat beberapa pesan yang menggugah perhatian pada pangan melalui sejumlah tulisan pada etalase dan pohon di sekitar lokasi, tertulis seperti “Pangan lokal lahan kering kaya gizi”, ”Katanya kedaulatan pangan, tapi tepung lokal tak juga diberi insentif”, “Sehat konsumsiku, sehat keluargaku” dan “Shape your body with local food”.
Dalam kesempatan ini, keikutsertaan API dalam festival desa ini, juga dimanfaatkan untuk melakukan promosi dan juga memasarkan produk anggota API dari Ujung Kulon Banten dan Indramayu. Produk yang berupa madu hutan dan keripik serta brownis olahan KWT Sabah Juhut Pandeglang Banten juga turut API pamerkan, selain itu beras organic dari Indramayu juga API pamerkan. (FW)