Kamis, 1 Oktober 2009 – 15:56 wib
Candra Setya Santoso – Okezone
JAKARTA – Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Agustus 2009 tercatat sebesar 100,24 atau naik 0,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal tersebut seperti disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/10/2009).
Sementara untuk Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPR) tercatat sebesar 95,37, nilai tukar petani hortikultura (NTPH) 103,77, nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 104,77, nilai tukar petani peternakan (NTPT) 104,63, dan untuk nilai tukar nelayan (NTT) 106,42.
Dari 32 provinsi selain DKI Jakarta, pada Agustus 2009 NTP 21 provinsi naik, satu provinsi stabil, dan 10 provinsi turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Barat (2,22 persen), terutama disebabkan harga produsen cabai merah yang naik 7,88 persen.
Penurunan NTP terbesar di Papua Barat sebesar 1,90 persen, terutama disebabkan harga produsen cokelat yang turun 8,57 persen.
Pada Agustus 2009 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Indonesia sebesar 0,66 persen. Inflasi pedesaan pada Agustus 2009 dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga subkelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, serta rekreasi dan olahraga yang masing-masing naik sebesar 0,77 persen, 0,69 persen, 0,84 persen, 0,37 persen, 0,27 persen, dan 0,61 persen. Sedangkan, kelompok transportasi dan komunikasi turun 0,11 persen. (ade)