Semarang, CNN Indonesia — Ribuan petani desa turun ke jalan mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah di Semarang, Selasa (6/10). Mereka menuntut penambangan liar dan penyerobotan tanah yang marak terjadi dan merugikan kaum petani di Jawa Tengah diusut tuntas.
Menggunakan 33 truk, para petani dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Tani Jawa Tengah untuk Transparansi dan Kedaulatan Desa (Arak Setan Desa) itu meminta Kejaksaan melindungi kaum petani dari para pelaku kejahatan khususnya para mafia tambang dan tanah.
Dalam orasinya, koordinator lapangan mengatakan para petani tak ingin seperti Salim Kancil, petani Lumajang yang jadi korban kebrutalan mafia tambang.
Massa mendesak untuk bertemu Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Hartadi. Sempat ditolak, perwakilan petani ini akhirnya diterima oleh Hartadi.
Dalam pertemuan, perwakilan petani meminta Kejaksaan mengusut kasus-kasus penambangan liar dan penyerobotan tanah yang merugikan kaum petani khususnya yang ada di kawasan pedesaan.
“Kami tak ingin menjadi Salim Kancil. Kami ingin aparat hukum dalam hal ini Kejaksaan bisa melindungi kami dan menyeret pelaku aksi penambangan liar dan penyerobotan tanah yang mengorbankan kami kaum petani,” kata kordinator aksi Syukur.
Sementara itu, Hartadi di depan petani mengatakan bahwa Kejaksaan Tinggi selama ini tidak pernah tebang pilih dalam mengusut setiap kasus.
“Silakan tunjukan kasus mana, informasikan dan laporkan ke kami jika ada pelanggaran apalagi yang benar-benar merugikan kaum kecil seperti petani”, kata Hartadi.
Di akhir aksinya, massa menunjukkan tumpeng besar yang berisi hasil bumi panen petani. Para petani selanjutnya merebutkan tumpeng tersebut sebagai simbol kemakmuran. (sur)
SUMBER: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20151006131743-12-83121/takut-seperti-salim-kancil-petani-jateng-demo-di-kejaksaan/