Jakarta Kamis (23/09/10) Aliansi Petani Indonesia (API)-Puluhan orang terdiri dari pemuda TANI, kini kembali turun ke jalan untuk memberikan janji mereka pada masyarakat Jakarta, Aksi yang sebelumnya pada Rabu-22 September kemarin, mereka akan kembali untuk turun ke jalan sebagai bentuk Solidaritas dalam Kepanitiaan bersama Aksi Peringatan Hari Tani Nasional dan setengah abad Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang jatuh pada esok hari Jumaat 24-september, kembali mereka menggunakan Perlengkapan Atribut Aksi dengan Caping dan pakaian serba Hitam, dengan 1-lakon(pemeran) kali ini mereka berbeda Tema dengan Peserta Teatertikalnya, berikut lakon(pemeran) dengan wajah dan tubuh di lumuri Cat dengan perlengkepan Loreng mirip seperti Militer, memeragakan kekerasan terhadap Petani, sembari memegang senapan buatan dari Gabus, dia menarik dan menyeret terkesan Petani yang di tarik oleh Tambang yang sedang di Kriminalisasi, tetapi itu nyata dengan situasi Revorma Agraria sekarang, ujar seorang Demonstran Ferry Widodo salah satu Korlap dari perwakilan FPPI(Front perjuangan Pemuda Indonesia) Menyatakan Namun demikian, 50 tahun sejak UUPA diundangkan, nasib petani di Indonesia tetap dalam keadaan terpuruk. Kepemilikan lahan yang sempit (< 0,3 ha) ditambah dengan jatuhnya harga-harga disaat panen menjadikan petani hidup dalam keadaan tidak layak. Berbagai usaha petani untuk mendapatkan hak atas tanah seringkali berhadapan dengan kriminalasi. Namun dari berbagai sumber termasuk API(Aliansi Petani Indonesia) padahal Pemerintah Indonesia dalam APBN 2010 telah mengalokasikan subsidi pupuk sebesar Rp 14,8 triliun. Angka subsidi itu terdiri atas subsidi harga pupuk sebesar Rp 11,3 triliun turun dari yang seharusnya 17,5 triliun, bantuan langsung pupuk (BLP) Rp 1,6 triliun dan subsidi unit pengolahan pupuk organik sebesar Rp 105 milliar.Pengurangan subsidi ini akan memberikan dampak yang nyata bagi rumah tangga petani, sebab harga eceran tertinggi pupuk dipastikan akan naik. Pengalaman menunjukkan, dengan adanya kelangkaan pupuk dan disertai dengan mahalnya harga menyebabkan turunnya produktifitas tanaman padi dan pada gilirannya akan mengakibatkan turunnya kesejahteraan petani” aksi ini terdiri dari Aliansi Petani Indonesia(API), Front Perjuangan Pemuda Indonesia(FPPI), Dan tidak terlepas dari Partisipasi Solidaritas Anak Jalanan Untuk Demokrasi(SALUD).