ntuk memberdayakan kelompok-kelompok tani dalam perdagangan produk pertanian (for self-trading of agriculture products.) serta membuat saluran kepada pemerintah daerah (regulasi) sebagai upaya untuk membuka kesempatan berusaha dan bekerja bagi penduduk pedesaan melalui kelompok-kelompok tani yang terorganisir, maka pada 25 sampai dengan 28 Oktober 2007, Aliansi Petani Indonesia (API) bekerjasama dengan VECO Indonesia akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pengolahan buah mangga di desa Kapongan Krajan Situbondo Jawa Timur.
Selain bertujuan mengembangkan dan mempopulerkan tehnologi tepat guna pengolahan buah mangga di area pedesaan dan sentra produksi buah mangga, kegiatan dimaksudkan pula sebagai momentum untuk upaya konsolidasi organisasi Aliansi Petani Indonesia (API) bersama basis gerakan tani yang berada di daerah.
Latar
Buah Mangga (Mangifera indica, L?) merupakan buah tropis yang disukai oleh konsumen dari berbagai usia dan banyak ditanam di Indonesia. Rasa buahnya yang beragam, mulai dari yang enak dimakan sebagai buah segar sampai yang asam dan sangat berserat sehingga baru enak bila telah diolah terlebih dahulu.
Buah mangga merupakan salah satu buah musiman yang sangat digemari baik sebagai buah segar maupun dalam bentuk olahannya? Selain rasanya yang enak, buah mangga merupakan sumber gizi yang baik untuk kesehatan. Daging buah mangga yang berwarna kuning oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungn vitamin A dalam mangga berkisar antara 1.200 16.400 SI. Mangga dengan kandungn vitamin A tertinggi adalah mangga Gedong (16.400 SI). Selain vitamin A, mangga juga mengandung vitamin C berkisar antara 6-30 mg/100g buah.
Buah mangga segar bernilai ekonomi tinggi yang enak dimakan sebagai buah segar di antaranya mangga Gedong, Gedong Gineu, Arumanis, Golek, Manalagi dan Cengkir, sedangkan mangga untuk olahan antara lain adalah mangga Kidang, Kweni, Bapang, Madu, Nanas, Kopyor, dan lain sebagainya.
Seperti halnya buah-buahan yang lainnya, buah mangga mempunyai daya simpan yang singkat. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati akan memperbesar jumlah kerusakan. Selain kerusakan mekanis dan mikrobiologis, kehilangan susut bobot selama dalam penanganan mulai dari panen sampai ke pemasaran cukup besar.
Untuk menekan besarnya kerugian akibat kehilangan bobot karena kerusakan buah dan proses penguapan air, maka penanganan pascapanen buah harus benar-benar diperhatikan. Pengolahan mangga menjadi berbagai jenis olahan adalah salah satu cara untuk menyelamatkan hasil panen yang berlimpah pada saat panen raya, produk lebih awet, dan jangkauan pemasarannya menjadi lebih luas dengan risiko kerusakan yang lebih kecil.
Berbagai jenis olahan yang dapat diterapkan dengan bahan baku buah mangag adalah : puree, jam/selai buah, jelly, sari buah, sirup buah, manisan basah, manisan kering , asinan, dan dodol.
Guna mendukung pengolahan buah mangga, maka dirasa perlu untuk membuat pengenalan ruang lingkup buah mangga di sentra produksi buah mangga di Jawa Timur, seperti Kabupaten Probolinggo dan Situbondo juga memperkenalkan tehnologi pengolahan buah mangga bagi ibu-ibu petani untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dua Ranah
Tujuan pertemuan konsolidasi API Region Jawa Timur ini terbagi menjadi dua ranah, yakni Pendidikan dan Pelatihan Pengolahan Buah Mangga dan Konsolidasi organisasi di tingkat Region.
Ranah pertama dari kegiatan ini dimaksudkan sebagai pengembangan serta tujuan mempopulerkan tehnologi tepat guna pengolahan buah mangga di area pedesaan pada umumnya dan di sentra produksi buah mangga pada khususnya. Selain untuk memberdayakan kelompok-kelompok tani dalam perdagangan produk pertanian (for self-trading of agriculture products), melalui kegiatan ini diharapkan pula dapat memberi saluran kepada pemerintah daerah (regulasi) sebagai upaya untuk membuka kesempatan berusaha dan bekerja bagi penduduk pedesaan melalui kelompok-kelompok tani yang terorganisir.
Kedua, Konsolidasi API Region Jawa Timur secara umum mengarah pada tujuan evaluasi atas implementasi sistem pertanian berkelanjutan yang telah diselenggarakan. dengan begitu akan dapat menjadi acuan bagi prakiraan kebutuhan ke depan, menetapkan tujuan, sasaran, capaian organisasi petani API Jawa Timur di segala level. hal yang tak kalah pentingnya dari ranah kedua ini adalah sharing informasi antar serikat petani yang hadir beserta mitra pendukungnya menyangkut perkembangan situasi pedesaan pada aras sosial, politik, ekonomi dan keamanan.
Peningkatan Kapasitas Individu dan Organisasi
Bagi kelompok-kelompok perempuan kegiatan semacam ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menerima tehnologi baru yang diperkenalkan. Sementara pada konteks organisasi juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas organisasi petani dalam penangangan proses produksi, distribusi sampai konsumsi.