
Boyolali, 15 Mei 2025 Semangat kolaborasi dan peningkatan kapasitas petani mewarnai kegiatan kunjungan lapang kelompok tani Konco Tani dari Desa Purwomartani ke sekretariat APPOLI (Aliansi Petani Padi dan Palawija Organik) di Boyolali, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang praktik pertanian organik yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berbasis komunitas.
APPOLI menyambut hangat rombongan petani dari Purwomartani dengan membuka ruang diskusi, berbagi pengalaman, serta menyampaikan materi tentang sistem pertanian organik yang telah dikembangkan sejak tahun 2007. APPOLI kini dikenal sebagai organisasi rujukan dalam pengembangan pertanian padi dan palawija berbasis ekologi, sosial, dan ekonomi lokal.
Mengenal APPOLI: Organisasi Petani Mandiri dan Berdaya
Dalam sesi pengantar, para peserta mendapatkan penjelasan mengenai sejarah APPOLI, struktur kelembagaan, serta capaian dan praktik baik yang telah dijalankan. APPOLI saat ini membina lebih dari 600 petani dalam 13 kelompok tani yang tersebar di Boyolali dan Semarang, dengan total luas lahan mencapai lebih dari 200 hektare. Produk utama yang dihasilkan adalah padi dan palawija organik bersertifikasi SNI, yang dipasarkan secara kolektif.
“APPOLI hadir bukan hanya untuk meningkatkan hasil panen, tapi juga untuk mengangkat harkat petani melalui sistem usaha tani yang berkeadilan dan berbasis komunitas,” ujar Endro, pengurus APPOLI.
Visi besar APPOLI adalah menciptakan ketahanan petani secara berkelanjutan, sekaligus membina generasi muda agar mau dan mampu terjun ke sektor pertanian.
Dari Teori ke Lapangan: Menyelami Sistem Budidaya Organik
Peserta kunjungan mendapatkan materi “Pengantar Budidaya Padi Organik” yang dikemas dalam presentasi interaktif dan praktik langsung di lapangan. Mencakup beberapa point penting:
Seperti Pengelolaan pangan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Salasatu aspek penting adalah pengelolaan lahan untuk meminimalisasi logam berat, yang dapat dilakukan dengan analisis tanah, pemilihan tanaman yang toleran, dan penggunaan pupuk organik. penggunaan pupuk organik cair dan padat juga dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Selain itu Tehnik tanam juga merupakan hal yang penting, seperti Teknik penanaman bibit dengan jarak tanam ideal juga perlu di perhatikan untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
Serta Pengendalian hama menggunakan pendekatan hayati dapat meningkatkan kualitas produk. Setelah panen, proses pascapanen, pengangkutan, penggilingan, dan pengemasan yang baik juga perlu dilakukan untuk memastikan kulitas produk serta mengurangi dampak lingkungan.
Seluruh proses budidaya mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat untuk menjamin mutu dan keamanan produk organik.
“Kami sangat terkesan dengan perhatian APPOLI terhadap kualitas produk. Semuanya terkontrol dengan baik dan didokumentasikan rapi,” ungkap Sugeng, anggota Konco Tani Purwomartani.
Dialog Inspiratif: Refleksi dan Pertukaran Gagasan
Sesi diskusi menjadi ruang berbagi inspirasi antara petani. Pertanyaan-pertanyaan kritis diajukan seputar keberlanjutan organisasi, hubungan kelembagaan dengan petani, strategi pemasaran berbasis komunitas, serta mekanisme pembagian hasil usaha.
APPOLI menjelaskan bahwa keberhasilan mereka ditopang oleh prinsip-prinsip gotong royong, transparansi dalam distribusi hasil, regenerasi kader petani muda, serta keterbukaan terhadap inovasi dan kolaborasi.
“Kami tidak hanya bicara soal pertanian, tapi membangun ekosistem. Mulai dari petani, lahan, pasar, hingga generasi muda—semua terlibat,” tambah Endro.

Kegiatan diakhiri dengan kesepakatan informal untuk memperkuat jaringan dan kerja sama antara APPOLI dan kelompok tani Purwomartani. APPOLI menyatakan kesiapannya untuk membagikan SOP, mendukung pelatihan lanjutan, serta menjadi mitra strategis dalam pengembangan sistem pertanian organik di wilayah lain.
“Kegiatan ini menjadi titik awal untuk kolaborasi yang lebih luas. Petani butuh saling belajar, saling menguatkan,” pungkas Yuli, koordinator kunjungan dari Purwomartani.