BKPM mengupayakan koordinasi dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian.
Selasa, 27 Januari 2009, 16:53 WIB
Antique, Elly Setyo Rini
VIVAnews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengakui hingga saat ini masih mengalami kendala masalah lahan dalam proses perijinan investasi.
“Jujur saja sampai saat ini kami masih kesulitan dalam penentuan dan pembebasan lahan untuk proyek investasi,” kata Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Luky Eko Wuryanto di kantornya, Selasa, 27 Januari 2009.
Menurut Luky, kesulitan krusial yang sebenarnya terjadi itu ada pada informasi lahan, bukan pada realisasi pembebasannya. “Sulit sekali menentukan mana lahan yang pasti dapat dipakai investor,” ujarnya.
Dia menambahkan, minimnya ketersediaan informasi dan data lahan seluruh Indonesia ditengarai menjadi penyebabnya.
Namun BKPM, kata Luky, sudah mengupayakan koordinasi dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian untuk memonitor potensi lahan yang bisa dipakai untuk investasi baru.
Minimnya informasi, tutur dia, juga diperparah dengan sempitnya lahan yang tersisa untuk investasi. Terutama, di sektor pangan dan agribisnis. “Di Jawa, 40 ribu lahan pertanian sudah dimutasikan ke real estate dan proyek infrastruktur lainnya,” kata Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika di saat yang sama.
Meski demikian, kata dia, produksi pertanian ada peningkatan walau luas lahan semakin menyusut. Sehingga, kemungkinan perluasan lahan di luar Jawa akan terus dilakukan.
VIVAnews