Bogor, Jawa-barat 15 November 2014.
Bogor Organic Fair (BOF) yang sudah berjalan untuk kesekian kalinya dan rutin dilakukan setiap tahun, kali ini sudah memasuki untuk yang ke 4-kalinya, dalam perhelatan akbar BOF ini sudah di selenggarakan dari 14-16 November 2014, di Lapangan-sempur Kota Bogor, Jawa-barat. Acara tersebut mengambil tema Bogor Organic Fair (BOF) 4 & Family Farming 2014 ini dalam suasana pencanangan Tahun 2014 sebagai Tahun Pertanian Keluarga oleh FAO. Acara tersebut diselenggarakan oleh Aliansi Organis Indonesia (AOI) bekerjasama dengan Aliansi Petani Indonesia (API) dan Pemerintah Kota Bogor serta lembaga-lembaga pemerhati pertanian organik, mahasiswa, organisasi pemuda tani, Iternational Years of Familiy Farming, media radio/cetak dan elektronik dan atensi dari kalangan yang mendukung Bogor Organic Fair (BOF) 4 & Family Farming 2014 ini. Terlihat Wakil Walikota Usmar Hariman beserta rombongan turut menghadiri Bogor Organic Fair dan mengunjungi beberapa stand pameran yang disuguhkan oleh panitia.
Bogor Organic Fair (BOF) 4 & Family Farming 2014 dibuka oleh Presiden IFOAM lalu sambutan dari Sekretaris Jendral Aliansi Petani Indonesia(API) Mohammad Nuruddin. Disela-sela acara tersebut saat ditemui menilai dari segi mata rantai produksi dan petani sebagai produsen pangan, menurut Sekjen API dia menjelaskan “Otomatis jika petani ingin mengembangkan lahan pertanian organik ini harus didukung penuh serta pemerintah harus mendorong kebijakan multikualitas dan transparan, kalau harga premium itu harga berapa, medium berapa dan kualitas-standar harganya berapa. Selama inikan kebijakan pemerintah premium. Sehingga organisasi petani, seperti Aliansi Petani Indonesia (API ) dan Lembaga Swadaya seperti Aliansi Organis Indonesia(AOI), mau tidak mau harus mendorong adanya diluar organik selain yang konvensional harus didorong harga yang sesuai agar memiliki nilai tawar yang baik diantara produsen pangan ini dengan konsumennya, ini untuk merangsang industri-industri beras yang ada dipedesaan juga, selain untuk ketahanan pangan, ini juga untuk mengimbangi mata rantai pasar, demi kesejahteraan petani dan mendorong pertanian organik. Agar pemerintah indonesia Jokowi-JK agar tak menerapkan standar tunggal.
Selanjutnya Muhammad Nuruddin menegaskan “selama ini seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) ada primatani 1-2-3 dan itukan mahal, pasti ada campur tangan dari pihak ke-3 yang turut ambil peranan untuk membantu beban dari petani soal legitimasi ini, kalau petani tidak mampu, karena begitu mahalnya untuk uji kualitas penjamin mutu ini. Selama inikan pemerintah mensubsidi untuk menerbitkannya’ buat sertifikasi organik melalui SNI dan dana tersebut dari APBD. Dan inilah menyebabkan penjamin kualitas seperti system penjamin kualitas komunitas seperti PAMOR itu juga harus diakui oleh pemerintah. Sambung Muhammad Nuruddin yang disapa akrab Gus Din. Dia menuturkan kembali, “Adanya demokratisasi dalam proses penjaminan kualitas, yang pertama pemerintah harus meletakkan system penjamin kualitas oleh dan dari komunitas untuk kelompok-kelompok tani yang terorganisir ini, karena dia mempraktekan pertanian yang berkelanjutan menjaga keutuhan alam dan keanekaragaman hayati juga harus diakui.”
Memasuki hari kedua Aliansi Petani Indonesia(API) dalam rangkaian Bogor Organic Fair (BOF) 4 & Family Farming 2014, bersama Komite Nasional Pertanian Keluarga Indonesia dan AOI serta didukung oleh pemerintah setempat mengadakan Seminar Nasional yang bertemakan “Peran Perempuan dalam Pertanian Keluarga”. Di Gedung Balaikota Bogor, Sabtu 15 November 2014.
Di hari selanjutnya Bogor Organic Fair (BOF) 4 & Family Farming 2014 dilanjutkan berbagai kegiatan seperti pameran produk organik dan local; seminar “pentingnya peran perempuan dalam pertanian keluarga”; Organic Honey Lemon Shot (mengenal & menikmati aneka minuman kesehatan dari madu); pembukaan oleh Presiden IFOAM dan sambutan dari Sekjen Aliansi Petani Indonesia(API) Mohammad Nuruddin klinik organic; talkshow: peta rasa pangan lokal, organic lifestyle for young generation, smart mom; kids planting; lomba mewarnai; interactive cooking;kelompencapir; pentas seni dan musik tradisional; talk & demo: tips dan trik membuat happy healthy smoothies vs juice, membuat permen dari sari buah, kerajinan dari koran bekas, kids planting; quize dan organic sale.