BANYUWANGI, KOMPAS.com – Cuaca buruk membuat harga gabah di Banyuwangi anjlok. Sebagaian gabah yang dipanen petani hingga Jumat (1/4/2011) kondisinya basah, bahkan bulirnya menghitam akibat terendam air terlalu lama.
Sejumlah petani terpaksa menjual gabah hanya Rp 2.600-2.700 per kilogram kering panen. Harga itu tergolong rendah karena bulan-bulan sebelumnya harga gabah bisa mencapai Rp 2.800-3.000 per kg.
Suwarno, petani dari Desa Parijatah, Kecamatan Srono mengatakan gabahnya tak laku dijual Rp 2.800 per kg karena kandungan airnya tinggi. Ketika digenggam, gabah milik Suwarno justru menggumpal.
Budiman, pengepul yang biasa membeli gabah petani di Srono mengungkapkan saat ini gabah yang dipanen petani memang terlalu basah. Ia hanya berani membeli Rp 2.700 per kg karena butuh biaya tambahan lagi untuk pengeringan. Jika biasanya pengeringan gabah selesai dalam sehari, kini butuh waktu hampir tiga hari.
Rendahnya harga gabah membuat petani merugi. Sebab pada masa tanam kali ini mereka mengeluarkan modal yang lebih besar untuk menanam padi. Modal besar itu digunakan untuk membiayai penyemprotan pestisida guna melawan serangan wereng batang coklat. Selain itu, anggaran upah buruh pun naik.
http://regional.kompas.com/read/2011/04/01/09102161/Cuaca.Buruk.Harga.Gabah.Anjlok