Rifa Nadia Nurfuadah – Okezone
Senin, 14 Februari 2011 – 18:14 wib
JAKARTA – Para ilmuwan peternakan Indonesia kini memiliki wadah bagi untuk berdiskusi, berkoordinasi, dan mencari solusi atas berbagai persoalan di bidang peternakan, Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia (HILPI).
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA., terpilih menjadi ketua umum HILPI periode 2011-2015 saat digelar Konggres I di IPB Baranang Siang, akhir pekan lalu. Keputusan tersebut juga diumumkan pada Seminar Nasional HILPI di IICC di hari yang sama.
Menurut Muladno, saat ini cukup banyak hasil penelitian yang tidak digunakan masyarakat. “Penelitian dilakukan tidak untuk mencari solusi di lapangan dan optimalisasi sumberdaya lokal masih stagnan,” ujar Muladno seperti dikutip dari keterangan tertulis IPB, Senin (14/2/2011). Muladno menambahkan, ilmuwan bertugas meningkatkan kinerja penelitiannya.
Sebagai organinsasi independen, HILPI akan memberikan informasi yang baik dan membangun kepada pemerintah dengan menggunakan data-data yang akurat. Misalnya dalam rencana swasembada daging yang dicetuskan pemerintah. Para peneliti, kata Muladno, mendukung rencana tersebut meski pencapaian 90 persen swasembada daging dari sapi lokal rasanya masih berat. Namun, tercapai atau tidaknya swasembada daging, kita harus tetap opitimis dan semangat untuk ke arah sana harus tetap ada, imbuhnya.
Muladno menambahkan, masih banyak ganjalan untuk berinvestasi dalam bidang peternakan, padahal peminatnya cukup banyak. Dia menyarankan, pemerintah memberikan kemudahan bagi para investor yang tertarik pada usaha pembibitan ternak. Sebab, seorang investor membutuhkan waktu 5-10 tahun untuk memetik keuntungan dari industri tersebut.
Dari segi institusi akademis, IPB adalah perguruan tinggi di bidang pertanian yang menjadi tolok ukur baik di tingkat nasional maupun internasional. “Dalam tiga tahun yang tersisa dari tenggat yang ditetapkan, dukungan IPB sudah tidak di ranah riset lagi tetapi akan mendukung pemerintah yang sudah merencanakan adanya sensus ternak,” kata Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) IPB, Dr. Luki Abdullah. (rfa)(rhs)