Rabu, 2 Februari 2011 – 13:32 wib
Andina Meryani – Okezone
JAKARTA Di tengah hiruk pikuk kenaikan gaji sejumlah pejabat negara, sebuah fakta menyebutkan bahwa upah nominal buruh tani nasional pada Januari 2011 tercatat sebesar Rp38.648 per hari atau hanya Rp28.565 per hari sebagai upah riil setelah upah nominal dibagi indeks konsumsi rumah tangga pedesaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin merilis data mengenai kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 103,01 atau naik 0,25 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun hal ini sepertinya tidak terlalu berarti karena di saat yang sama terjadi inflasi di daerah pedesaan di Indonesia sebesar 0,98 persen.
Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar mengatakan bahwa data yang dirilis oleh BPS tidak selaras dengan realitas di lapangan. “Namun bila melihat upah riil di mana upah nominal tersebut dibagi terlebih dahulu dengan indeks konsumsi rumah tangga pedesaan maka upah riil buruh tani masih di angka Rp28.565 per hari,” ujar Rofi dalam keterangan tertulisnya yang diterima okezone di Jakarta, Rabu (2/2/2011).
Menurutnya, di tengah harga kebutuhan pokok yang meningkat, tentu upah tersebut masih jauh dari daya beli buruh tani akan kebutuhan dasar konsumsi harian. Seperti diketahui, bahan makanan menyumbang 0,57 persen dari total inflasi, bila melihat trend Indeks Harga Konsumen (IHK) di 66 kota yang ada di Indonesia pada delapan kelompok pengeluaran periode Januari 2010 hingga Januari 2011 maka seluruhnya menunjukkan trend yang terus naik.
“Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian yang yakin harga pangan saat ini sudah berangsur turun dan memprediksi deflasi akan segera terjadi,” ujarnya.
BPS pada 27 Januari 2011 memberikan penjelasan terkait data kemiskinan di Indonesia. BPS menyatakan ada 31,02 juta penduduk miskin yang data ini diperoleh melalui pendekatan makro sedangkan bila menggunakan pendekatan mikro terdapat 60,4 juta jiwa yang menunjukkan data individu penduduk miskin plus hampir miskin. Berbagai data yang diberikan oleh BPS mengenai upah riil buruh tani yang masih sangat rendah dan inflasi yang masih cukup tinggi jika terus terjadi akan meningkatkan jumlah angka kemiskinan secara nasional.
“Seharusnya pemerintah melihat fenomena ini lebih serius dalam subsidi dan proteksi terhadap komoditas-komoditas pertanian sehingga pendapatan petani secara riil dapat meningkat, sehingga pada akhrinya membuat daya beli mereka membaik,” tuntasnya.(adn)(rhs)
(http://economy.okezone.com/read/2011/02/02/320/420670/320/ironis-upah-riil-buruh-tani-cuma-rp28-655-hari)