Oleh: Yayan Royan
Pasar komoditi pertanian organik dunia termasuk beras, diperkirakan meningkat sebesar 10% setiap tahunnya. Hal ini merupakan peluang yang baik bagi Indonesia, khusunya Kabupaten Tasikmalaya untuk memenuhi permintaan tersebut. Menjadi nilai tambah dalam peningkatan pendapatan pertanian organic, sekaligus neraca surplus perdagangan dunia di bidang pertanian.
Koperasi Gapoktan Simpatik terbentuk pada tahun 2014 dengan badan hokum No: 11/BH/XIII.18?KOPERINDAG/V/2014. Koperasi ini terbentuk berdasarkan peluang pasar (market oriented) dan potensi produk beras organic di kelompok tani Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2016, Koperasi Gapoktan Simpatik berhasil mendapatkan sertifikat organik internasional sehingga dapat mengekspor beras organic ke seluruh dunia.
Anggota Koperasi Gapoktan Simpatik terdiri dari 265 petani yang tersebar di 10 kelompok tani, yang memiliki lahan seluas 50,57 ha. Di tahun 2017, Koperasi Gapoktan Simpatik harus memperpanjang ijin sertifikasi internasional tersebut.
Pada tanggal 14 Juni 2017 lalu, Koperasi Gapoktan Simpatik berhasil melaksakan launching ekspor perdana beras organik ke Jerman sebanyak 17 ton. Pelaksanaan ekspor tersebut dilepas oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya. Bermitra dengan PT.PMA (Profil Mitra Abadi), kami menargetkan di tahun 2017 dapat mengekspor beras organik sebanyak 6 kontainer atau setara dengan 120 ton. Sedangkan, untuk tahun 2018, kami menargetkan 12 kontainer atau setara 240 ton. Disamping beras organik, Gapoktan Simpatik juga melayani permintaan pasar komoditi kunyit, kacang tanah, Vanila, dan gula aren.