Jakarta 17 Juli 2024. Dalam dunia pertanian, terdapat tekanan yang terus meningkat untuk menyediakan pangan yang mencukupi, terjangkau, dan bergizi bagi seluruh penduduk Indonesia. Tantangan ini meliputi perubahan iklim, kerusakan sumber daya alam yang kian masif, kelangkaan air, terkikisnya kesuburan tanah, dan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian.
Keluarga petani dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup pelik ini. Padahal, mereka adalah penyedia 80% pangan dunia dan menjadi tulang punggung struktur ekonomi perdesaan. Sektor pertanian juga berkontribusi sekaligus menjadj korban dari dampak perubahan iklim.
Lokakarya yang diselenggarakan oleh Platform APFP – FO4A Indonesia yakni Aliansi Petani Indonesia (API), Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI), Serikat Petani Indonesia (SPI), Wahana Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (WAMTI), Yayasan Bina Desa, dan Serikat Nelayan Indonesia (SNI) bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam kerangka ASEAN untuk pembangunan pertanian berkelanjutan dan transformasi sistem pangan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan kelompok masyarakat sipil yang terdampak langsung oleh berbagai krisis. Konsultasi Nasional ini dimaksudkan untuk mempromosikan agroekologi dalam konteks Rencana Induk Pembangunan Pedesaan ASEAN dan Pedoman Regional ASEAN tentang Pertanian Berkelanjutan. Inisiatif lokakarya ini mendukung orientasi strategis Pedoman Regional ASEAN dan implementasinya, memastikan bahwa prinsip-prinsip dan elemen-elemen agroekologi dapat mendukung kemajuan serta mempromosikan kerja sama dalam pendekatan pertanian dan sistem pangan.
Dalam kegiatan tersebut, perwakilan pemerintah nasional dihadiri oleh Bapak Sugito S.Sos, M.H., Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Dr. Endro Gunawan, SP.,Si., dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian. Turut hadir juga IHCS, Komite Nasional Pertanian Keluarga, Aliansi Organis Indonesia – IFOAM Asia, Koalisi Rakyat Indonesia untuk Kedaulatan Pangan, Rikolto Indonesia (Beras Sehat Berkelanjutan), akademisi dan lembaga penelitian dari Sayogya Institute, serta sektor swasta PT MIO yang bekerja dalam mata rantai pertanian berkelanjutan (agroekologi).