Senin, 4 Januari 2010 – 16:32 wib
Candra Setya Santoso – Okezone
JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2009 mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional sebesar 101,13 atau naik 0,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 95,95, nilai tukar petani hortikultura (NTPH) 106,24, nilai tukar petani tanaman perkebunan rakyat (NTPR) 105,49, nilai tukar petani peternakan (NTPT) 105,44 dan untuk nilai tukar nelayan (NTN) 105,59.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Rusman Heriawan, di kantornya, Jakarta, Senin (4/1/2010).
Dari 32 provinsi tanpa DKI Jakarta pada November 2009 NTP 19 provinsi naik, sedangkan 13 provinsi turun. Penurunan NTP tertinggi terjadi di provinsi Sumatera Barat (1,92 persen), terutama disebabkan harga produsen jagung yang naik 5,84 persen.
Penurunan NTP terbesar di provinsi Papua Barat sebesar 1,17 persen terutama disebabkan harga produsen kelapa sawit yang turun 3,88 persen.
Pada November 2009 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Indonesia sebesar 0,28 persen. Deflasi perdesaan November 2009 ini dipengaruhi oleh penurunan indeks harga subkelompok bahan makanan, makanan jadi, perumahan, serta pendidikan, rekreasi dan olah raga masing-masing turun sebesar 0,58 persen, 0,20 persen, 0,09 persen, 0,27 persen, 0,15 persen, dan 0,34 persen.
Sedangkan subkelompok sandang, kesehatan serta transportasi dan komunikasi naik masing-masing 0,14 persen, 020 persen, dan 0,44 persen.
(ade)