Senin, 3 Mei 2010 – 15:50 wib
Andina Meryani – Okezone
JAKARTA – Masih berlanjutnya panen raya menyebabkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun 1,75 persen. Rata-rata harga gabah kualitas GKP pada April 2010 turun menjadi Rp2.807,40 per kilogram dibandingkan bulan lalu.
Berdasarkan komposisi jumlah observasi dari 886 transaksi gabah di 20 provinsi selama April 2010, didominasi GKP sebesar 68,62 persen, diikuti oleh gabah kualitas rendah sebesar 26,75 persen dan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 4,63 persen.
“April ini memang masih terjadi panen raya meskipun tidak sebesar bulan Maret. Jadi wajar kalau harga Gabah Kering menurun,” ujar Kepala BPS Rusman Heriawan saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/5/2010).
Harga gabah tertinggi di tingkat petani berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp5.200 per kilogram di Kabupaten Barito Kuala (Kalimantan Selatan). Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas rendah varietas Ciherang senilai Rp2.000 per kilogram di Kabupaten Blora, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Bojonegoro.
Sementara itu, di tingkat penggilingan harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Siam Unus senilai Rp5.300 per kilogram yang terjadi di Kabupaten Barito Kuala, dan harga terendah senilai Rp2.050 per kilogram juga berasal dari gabah kualitas rendah varietas Ciherang yang terjadi di Kabupaten Blora.
Sementara rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani turun 0,94 persen menjadi Rp3.311,59 persen, sedangkan ditingkat penggilingan masing-masing turun 1,87 persen menjadi Rp3.355,85 per kilogram dan 1,89 persen menjadi Rp2.866,98 per kilogram. Sementara itu, gabah kualitas rendah ditingkat petani juga mengalami penurunan 3,36 persen menjadi Rp2.407,11 per kilogram.
Dari keseluruhan observasi selama april, terdapat 151 observasi (23,27 persen) kasus harga di bawah HPP ditemukan di tingkat penggilingan, masing-masing sebanyak 17 observasi (41,46 persen) pada gabah kualitas GKG dan 134 ibservasi (22,04 persen) pada gabah kualitas GKP.
Sedangkan di tingkat petani, terdapat 134 observasi (22,04) kasus harga yang terjadi di 14 Provinsi yaitu NAD, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.(ade)