Selasa, 25 Januari 2011 | 09:46
oleh Herlina KD
JAKARTA. Kabar baik bagi para petani kakao dalam negeri. Setelah sempat melandai, harga biji kakao di pasar global kembali melonjak. Bahkan, akhir pekan lalu harga kakao kembali mencetak rekor.
Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao untuk pengiriman Maret 2011 di ICE Futures pada akhir pekan lalu mencapai US$ 3.184 per ton. Padahal, sebulan yang lalu harga kakao untuk pengiriman yang sama masih ada di level US$ 2.975 per ton (21/12). Artinya, dalam satu bulan harga kakao sudah melonjak 7%.
Kenaikan harga kakao berpotensi terus berlanjut. Pasalnya, Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, menghentikan ekspor kakao selama satu bulan yang berlaku mulai hari ini.
Penghentian ekspor kakao oleh negara yang politiknya sedang bergolak ini diperintahkan oleh Alassane Ouattara, yang terpilih sebagai Presiden Pantai Gading dalam pemilu 28 November 2010 lalu. Ouattara menghentikan ekspor kakao untuk menyetop aliran dana kepada Presiden Laurent Gbagbo.
Malick Tohé, penasehat pemerintahan kubu Ouattara seperti dikutip Bloomberg Senin (24/1) menyatakan penghentian ekspor kakao sudah disetujui oleh para eksportir besar di Pantai Gading.
Akibat penghentian ekspor tersebut, harga kakao pasti akan terdongkrak.
Hackett Financial Advisor Inc memperkirakan, penghentian ekspor kakao oleh Pantai Gading tersebut akan mendongkrak harga kakao internasional hingga 10%. “Harga kakao kemungkinan bisa menyentuh US$ 3.510 per ton, menyamai rekor tertinggi sejak 30 tahun yang dicapai pada Desember 2009 lalu,” ujar Shawn Hackett, Presiden Hackett Financial Advisors Inc.
Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang menilai, meskipun penghentian ekspor oleh Pantai Gading akan mendongkrak harga kakao, namun lonjakan harga tidak akan terlalu tinggi. “Harganya bisa jadi naik, tapi tidak banyak, sekitar US$ 300-US$ 400 per ton,” katanya.
Pasalnya, analisis Zulhefi, industri pengolah kakao rata-rata sudah memiliki stok minimal cukup untuk tiga bulan. “Di Eropa juga terjadi over supply kakao untuk industri pengolahan kakao,” katanya.
Soal seberapa besar dampak penghentian ekspor Pantai Gading terhadap harga kakao dunia, termasuk harga kakao di Indonesia, imbuh Zulhefi, akan sangat ditentukan seberapa jauh kebijakan tersebut dipatuhi oleh para eksportir di Pantai Gading.
Ia memperkirakan, harga kakao di pasar global tahun ini akan berkisar US$ 3.000 sampai US$ 3.500 per ton.
http://industri.kontan.co.id/v2/read/industri/57280/Pantai-Gading-stop-ekspor-harga-kakao-melambung-