Kenaikan harga komoditas pangan telah menjadi sumber ketidakstabilan di beberapa negara
Jum’at, 4 Februari 2011, 08:27 WIB
Renne R.A Kawilarang
VIVAnews – Indeks harga pangan dunia terus naik hingga mencapai rekor tertinggi dalam 21 tahun terakhir. Kenaikan indeks harga pangan sudah berlangsung tujuh bulan berturut-turut dan telah menimbulkan gejolak di sejumlah negara, seperti Tunisia dan Mesir.
Demikian menurut laporan dari Badan PBB untuk Urusan Pangan dan Pertanian (FAO), Kamis 3 Februari 2011. Menurut riset FAO, seperti dikutip harian The Wall Street Journal, indeks harga pangan dunia Januari lalu naik 3,4 persen menjadi 231 poin.
Itu merupakan angka tertinggi sejak 1990, atau saat FAO mulai memantau harga pangan dunia. Naiknya indeks itu terjadi akibat melonjaknya harga sejumlah komoditas, seperti sereal (padi-padian), gula, dan minyak sayur.
Indeks dari FAO mengukur perubahan harga sejumlah komoditas pangan internasional setiap bulan. Survei itu menjadi barometer bagi para analis dan investor sebagai patokan global tren harga pangan.
Kalangan ekonom dan pemimpin mancanegara telah memperingatkan bahwa setelah dihantam resesi keuangan, dunia kini harus waspada menghadapi ancaman berikut, yaitu pesatnya kenaikan harga komoditas seperti minyak mentah dan bahan pangan. Situasi ini sudah menimbulkan gangguan di sejumlah negara.
Ekonom Amerika Serikat (AS), Nouriel Roubini, seperti dikutip stasiun berita CNN, beberapa waktu lalu mengatakan pesatnya kenaikan harga komoditas bisa menjadi sumber ketidakstabilan, tidak hanya di sektor ekonomi dan keuangan namun juga politik.
Contohnya sudah jelas, yaitu gangguan di sejumlah negara. “Apa yang telah terjadi di Tunisia dan yang tengah berlangsung di Mesir, serta juga di Maroko, Aljazair, dan Pakistan, tidak saja terkait dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan ketimpangan pendapatan dan distribusi kemakmuran, namun juga akibat kenaikan tajam harga pangan dan komoditas lain,” kata Roubini. VIVAnews
(Sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/202876-inilah-penyebab-naiknya-harga-pangan-dunia)