INDRAMAYU. “Dalam konteks, benih saat ini tidak bisa dilepaskan dari dimensi ekonomi, politik dan dimensi kehidupan itu sendiri. Menurut pihak yang pro dengan paten, dari sudut pandang dimensi ekonomi, benih adalah sebuah aset yang harus dilindungi dengan berbagai paten sehingga pemilik paten mempunyai hak monopoli untuk kepentingan bisnis dan perdagangan. Dari sudut pandang dimensi politik, saat ini benih dapat digunakan sebagai alat kekuasaan dan hegemoni kepentingan politik dagang dibidang pertanian oleh suatu negara untuk meningkatkan keunggulan komparative dan daya saing mereka. Dari sudut pandang dimensi kehidupan, benih adalah sumber dan aset kehidupan bagi seluruh manusia dan kehidupan itu sendiri sehingga harus dipertahankan eksestensinya dan dimanfaatkan untuk kepentingan seluas-luasnya untuk kehidupan itu sendiri, monopoli benih akan menyebabkan hilangnya sumber-sumber keragaman hayati dan pangan di pedesaan dan mendorong pertanian monokultur.” Demikian dari kutipan dan pesan yang kuat dalam materi PELATIHAN PEMULIAAN TANAMAN, Pelatihan tersebut dimulai dari tanggal 17 hingga 19 November 2016. Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya Kab Indramayu.
Selama duapuluh tahun terakhir telah terjadi erosi besar-besaran dalam hal keragaman dan kedaulatan benih, serta semakin terkonsentrasinya kendali atas benih oleh beberapa perusahaan raksasa. Memang, industri benih komersial telah mengalami konsolidasi besar-besaran selama 40 tahun terakhir sejak korporasi transnasional memasuki sector pertanian, dan mengakuisisi atau merger dengan perusahan-perusahaan pesaingnya. Dimulainya komersialisasi tanaman transgenik pada pertengahan 1990-an semakin memperburuk situasi ini dengan kepemilikan dan penjualan benih GM (Modifikasi Genetis) didominasi secara global oleh beberapa raksasa agrokimia; Monsanto, DuPont dan Syngenta. Lebih lagi, perusahaan-perusahaan raksasa tersebut semakin menjejaring melalui kesepakatan-kesepakatan untuk melisensi-silang (cross license) sifat benih transgenis.
Dalam program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, Bahwa pemerintah berkomitmen mewujudkan 1000 desa mandiri benih, dan 1000 desa organik. Rencana ini tersebut sangat baik dan menjadi peluang bagi petani di pedasaan. Namun, pelaksanaannya harus didukung dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung pemulian tanaman dan benih dipedesaan kepada petani.
Disisi lain kondisi pentani di pedesaan telah kehilangan kontrol atas benih. disamping itu pengetahuan pemulian tanaman terutama benih juga semakin langka. Apalagi kegiatan pemulian benih oleh petani juga semakin langka. Konsekuensinya petani akan semakin dalam kehilangan kontrol terhadap benih-benih mereka. Varietas-varitas benih lokal yang unggul akan semakin punah, benih-benih yang ada rentan terhadap hama dan penyakit –meskipun sudah ada jaminan dari produsennya–. Biaya produksi semakin mahal.
Bahwa, Pendidikan pemulian tanaman dan benih untuk pentani sangat penting. Pengetahuan dan kebudayaan mengenai pemuliaan tanaman itu tidak boleh hilang ditengah-tengah kehidupan petani dan pertanian. Melalui pendidiakan dan pemuliaan tanaman merupakan jawaban atas terjadinya erosi dalam keragaman (Variabilitas) benih. Meningkatkan kontrol benih oleh petani, meningkatkan variablilitas benih-benih lokal yang dimiliki oleh petani.
Dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai pemuliaan tanaman yang petani miliki di pedesaan, maka dalam Jangka panjang akan berkontribusi. Mengembalikan dan meningkatkan karagaman (Variabilitas), kenaekaragaman (Biodiversity) di lingkungan petani; meningkatkan kemandirian petani atas benih
Tujuan Khusus:
Tujuan khusus pelatihan pemuliaan tanaman ini anatara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan petani mengenai dasar dan prinsip pemulian tanaman padi
2. Peningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani mengidentifikasi anatomi, sifat, karakter beberapa tanaman padi berdasarkan fenotipe dan genotipe tanaman
3. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani untuk Mengidentifikasi varietas Hibrida dan Inbrida dari tanaman padi.
4. Meningkatkan pengatahuan dan keterampilan petani Membuat Rencana pemuliaan padi Idaman.
5. Meningkatkatkan pengetahuan dan keterampilan petani di dalam mengusai teknis persilangan tanaman padi.
6. Meningkatkatkan pengetahuan dan keterampilan petani untuk Menguasai teknis seleksi Tanaman padi
7. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani untuk membuat dan menulis diskripsi tanaman berdasarkan hasil dari pemuliaan tanaman
Setalah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan:
1. Mengetahui dsan dan prinsip pemulian tanaman padi
2. Petani mempunyai kemampuan mengidentifikasi anatomi/morfologi, sifat dan karakter beberapa tanaman padi berdasarkan fenotipe dan genotipe
3. Petani mampu mengidentifikasi varietas Hibrida dan inbrida pada padi, termasuk perbedaannya.
4. Petani terampil dalam membuat rencana pemuliaan tanaman
5. Petani terampil dan menguasi teknis persilangan tanaman padi
6. Petani terampil dan menguasai teknis seleksi tanaman padi berdasarkan proses pemuliaan
7. Petani mampu membuat dan menulis deskripsi tanaman berdasarkan hasil pemuliaan
Selain aspek-aspek kognisi dan affectif diatas, setelah pelatihan ini petani sebagai peserta pelatihan sebagai pioner dalam melakukan pemuliaan tanaman di organisasinya masing-masing dan membangun bank benih komunitas.
Sasaran Peserta
Peserta pelatihan ini adalah organisasi petani atau kelompok tani yang mempunyai konsen terhadap isu-isu benih dan pemuliaan benih. adapun Peserta yang disasar dalam pelatihan ini, adalah petani pemulia yang masih pemula dan petani yang mempunyai rencana ingin mengembangkan pemuliaan tanaman padi.