KENDAL – Ratusan petani Sukorejo Kendal menggelar aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Kendal Rabu (18/3) siang. Mereka mengusung ogoh-ogoh berbentuk celeng sebagai simbol perlawanan terhadap perusak lahan milik warga.
Sebelumnya ratusan petani dan aktivis ini berkumpul di depan alun-alun untuk kemudian berjalan kaki menuju Pengadilan Negeri Kendal. Dengan membawa patung atau ogoh-ogoh berbentuk babi hutan dan hasil bumi, petani yang didominasi ibu-ibu ini berjalan kaki sambil membentangkan poster tuntutan.
Dalam orasinya, petani dan aktivis lingkungan menuntut hakim memberikan keputusan yang berpihak kepada petani. Pasalnya, dalam kasus sengketa lahan antara petani Dusun Pesarean Desa Dayunan Kecamatan Sukorejo dengan PT Soekarli Nawaputra Plus petani tidak pernah menjual lahan yang sidah dikelola puluhan tahun.
“Sengketa lahan ini muncul setelah ada surat jual beli yang masih multitafsir dan direkayasan pihak tertentu untuk mengambil keuntungan. Padahal petani dan ahli warisnya tidak pernah menjual tanah kepada siapapun,” tegas Misrin, aktivis rakyat miskin saat berorasi.
Sementara itu Ketua DPD Aliansi Petani Indonesia (API) Jawa Tengah menilai, sengketa lahan yang terjadi dimanfaatkan oleh segelintir orang demi mendapatkan keuntungan. “DPD API Jawa Tengah akan mengawal petani hingga keputusan berpihak kepada petani,” ujar Sonde, Ketua DPD API Jawa Tengah.
Selain berorasi aksi juga diisi pembacaan puisi dan diakhir dengan perusakan patung atau ogoh-ogoh berbentuk babi hutan sebagai simbol kekecewaan dan perlawanan terhadap penindas dan perusak tanah warga. Aksi dijaga ketat puluhan aparat dari Polres Kendal. (MJ-01)
SUMBER BERITA: http://metrojateng.com/2015/03/18/protes-penjarah-lahan-petani-kendal-bakar-boneka-celeng/