Aliansi Petani Indonesia dan Sekha Tani Jembrana Telah Merehabilitasi 350 hectar Tanaman kakao dan memperkuat Koperasi Petani Alam Lestari untuk memperbaiki Rantai Nilai dan Akses Pasar di Jembrana, Bali.
Sejak tahun 2011 hingga 2015, produktifitas tanaman kakao di jembrana produktif sangat rendah. rendahnya produktifitas tanaman kakao disebabkan oleh usia tanaman yang sudah tua dan serangan hama seperti Pengerek Buah, Vusarium dan jamur Buah. Akibatnya banyak anggota Sekha Tani jembrana tidak merawat tanamannya dan beralih kepada tanaman lain. Padahal, tanaman cokelat adalah penghasilan utamanya.
Melalui musyawarah dan konsolidasi anggota Sekha Tani Jembrana diidentifikasi bahwa penyebab rendahnya produktifitas kakao di jembarana karena umur tanaman kakao sudah Tua dan serangan berbagai penyakit. Untuk meningkatkan produktifitas kakao harus dilakukan peremajaan. Namun, untuk melakukan penanaman kembali (re-planting), membutuhkan biaya yang besar buat petani kecil dan membutuhkan waktu 5 tahun petani dapat memulai panen. Dalam konsolidasi ini Aliansi Petani Indonesia memperkenalkan sistem peremajaan kakao dengan dengan tehknik sambung samping (Side Grafting). Dengan tehknik ini pendapatan petani tidak terputus sehingga petani mempunyai banyak persiapan untuk melakukan peremjaan kakao.
Pada tahun 2016 hingga 2017, Melalui program MTCP-AFOST dukungan dari Pemerintah, Aliansi Petani Indonesia dan Sekha Tani Jembrana membuat Sekolah lapangan untuk Peremajaan kakao, Sekolah lapangan Pengendalian hama terpadu, mengorganisir kepeloporan petani dan melakukan penguatan Koperasi.
Hingga saat ini sudah ada 50 petani, 35 laki, 15 perempuan terlatih mengenai peremajaan kakao dan pengendalian hama terpadu, bahkan salah satu petani mendapatkan penghargaan petani pelopor pengembangan kakao di jembrana di Hari Kakao Indonesia lelang kakao dalam acara lelang kakao. Sekha Tani Jembrana mempunyai 20 Petani Muda sebagai kader pelopor dalam pengembangan dan pemasaran kakao. Untuk meberikan layanan pemasaran biji kakao, Aliansi Petani Indonesia dan Sekha Tani Jembrana Membentuk Koperasi Pertanian yaitu Koperasi Petani Alam Lestari.
Sebagai perubahan positif adalah peningkatan pendapatan sebagai nilai economi dari pengembangan tanaman kakao dapat dirasakan oleh Petani jembrana, khususnya 663 petani anggota Sekha Tani jembrana. Peningkatan nilai ekonomi tersebut tersedia karena diperbaikinya produktifitas kakao melalui peremajaan kakao, pengedalian hama kakao melalui pemafaatan semut ranrang, pengembangan pertanian alami. Hingga saat ini mencapai 508 hektar tanaman kakao sudah diremajakan. Peningkatan nilai economi juga karena didukung peningkatan nilai rantai dan akses pemasaran langsung kepada Perusahaan Pengolah, seperti PT. Bumi Tangerang dan PT. Delfi.
Selain menanam kakao, Sekha Tani jembrana Mengembangkan tanaman Kopi, Pisang. Dan mengembangkan produk gula semut. Tanaman kopi dan pisang juga dapat meningkatkan pendapatan petani sebagai peningkatan nilai Ekonomi.
#RifaI