Sebagai rasa syukur panen madu hutan Ujung Kulon tahun 2017 yang lalu, Koperasi Hanjuang mengadakan kegiatan sosial dan lingkungan. “Berbagi untuk sesama dan alam Ujung Kulon”. Kegiatan ini terdiri dari; Khitanan massal, santunan anak yatim, donasi tanaman pakan lebah, terumbu karang, peresmian sanggar lebah madu. Serta sarasehan Odeng Ujung Kulon dengan tema diskusi “Kerja bersama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan alam Ujung Kulon”. Yang dilaksanakan pada 27-28 Maret 2018, bertempat di Kampung. Cikawung girang, Desa Ujung Jaya, Kec. Sumur, Pandeglang-Banten.
Dari sekian banyak kekayaan ekosistem Taman Nasional. Ujung Kulon, madu hutan merupakan bagian dari sumberdaya keanekaragaman hayati yang sangat bermanfaat bagi manusia. Madu hutan merupakan madu yang dihasilkan dari jenis lebah hutan Apis Dorsata atau disebut Odeng yang merupakan lebah paling banyak menghasilkan madu dari nectar bunga tanaman endemic hutan yang beragam.
Dalam rangka membuka ruang akses serta untuk memberikan nilai manfaat Taman Nasional. Ujung Kulon bagi masyarakat desa penyangga, maka pada tanggal 11 Oktober 2016 Balai Taman Nasional. Ujung Kulon dan Koperasi Hanjuang telah menanda tangani Perjanjian Kerjasama, tentang pengelolaan madu hutan di zona tradisional TN. Ujung Kulon di Pulau Panaitan seluas 388,75 Ha.
Pemanfaatan madu hutan di kawasan TN. Ujung Kulon telah dilakukan oleh masyarakat sekitar secara turun temurun. Madu hutan menjadi sumber pendapatan alternative disaat petani tidak menggarap sawah tadah hujan, karena madu hutan dapat dipanen saat musim kemarau dimana bunga-bunga tanaman hutan mekar.
Koperasi Hanjuang merupakan koperasi serba usaha Di dirikan pada 01 Januari 2012 oleh beberapa orang pendamping kelompok tani, anggota Kelompok Tani Madu Hutan Ujung Kulon dan beberapa orang agen pemasaran madu hutan Ujung Kulon. Mendapatkan badan hukum dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pandeglang. Memiliki visi untuk “meningkatkan kesejahteraan bersama berbasis ekologi berkelanjutan. Hanjuang memulai bekerjasama dengan PT. Oriflame Indonesia, dimana madu hutan atau odeng dari hutan TN. Ujung Kulon dimanfaatkan sebagai salah satu produk kecantikan brand kosmetik terkenal ini.
Pada musim 2017, serapan madu dari anggota sebanyak 4.739 Kg dengan nilai pembelian sebesar Rp. 379.120.000 (Tiga ratus tujuh puluh sembilan juta seratus dua puluh ribu rupiah). Dengan serapan madu tersebut, Koperasi Hanjuang dapat membagikan Sisa Hasil Usaha kepada anggota . Koperasi Hanjuang pun dapat memberikan kontribusi untuk Negara dari PNBP madu hutan sebesar Rp. 22.747.200 (Dua puluh dua juta tujuh ratus empat puluh tuju ribu dua ratus rupiah).