Jumat, 25 Februari 2011 | 20:49
oleh Petrus Dabu
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum juga meneken Instruksi Presiden tentang respons cepat menghadapi anomali iklim dan iklim ekstrem. Padahal drafnya sudah sejak Januari lalu berada di meja presiden. “Tinggal ditandatangani, sudah ada di meja presiden,”ujar Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/2).
Beleid ini kata Bayu mengatur mengenai bantuan bagi petani yang mengalami gagal panen atau puso akibat bencana. Selama ini, sebetulnya pemerintah sudah memberikan bantuan kepada petani yang mengalami puso berupa bantuan benih dan pupuk.”Tahun ini kalau inpresnya sudah ditandatangani, paket itu ditambahkan dengan uang tunai untuk mengganti biaya tenaga kerja,” ujarnya.
Total bantuan tunai yang telah disiapkan di APBN sebesar Rp 2 triliun. Meski sudah bersiap-siap seperti ini, dia bilang pemerintah berharap agar tahun ini tidak terjadi kegagalan panen.
Nah, kalau toh terjadi puso, dana ini diberikan kepada petani dalam bentuk bantuan langsung tunai. Mekanisme untuk mendapatkannya, ada dua cara. Pertama, mekanisme pasif yaitu pemerintah menunggu pengajuan dari petani melalui kelompok tani. Kedua, pemerintah, berdasarkan informasi dari media, aktif mendatangi petani yang terkena puso.
http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/59976/SBY-belum-juga-teken-inpres-yang-bisa-menunjang-para-petani