Penulis: Eny Prihtiyani | Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo
Senin, 21 Februari 2011 | 18:20 WIB
JAKARTA, Kompas.com – Meski serangan organisme pengganggu tanaman sempat mewabah di 191.237 hektar lahan persawahan, produksi gabah kering giling masih menggembirakan. Dibandingkan tahun 2009 tercatat peningkatan produksi sebesar 2,46 persen menjadi 65,98 juta ton. Dengan angka tersebut, Indonesia masih surplus beras sebanyak 5,3 juta ton.
“Kebutuhan kita tiap tahun mencapai 32,1 juta ton beras per tahun. Jika produksi gabah dikalikan dengan 56,65 persen maka diperoleh produksi beras sebanyak 37,4 juta ton beras. Jadi tidak benar jika produksi beras selama tahun 2010 merosot,” kata Dirjen Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/2/11).
Menurut dia, serangan organisme pengganggu tanaman hanya mengakibatkan 4.100 hektar lahan puso. “Memang serangan wereng cokelat mengakibatkan penurunan produksi di beberapa daerah, tetapi jangan digeneralisir produksi secara keseluruhan turun. Jika dipersentase, serangan tersebut hanya terjadi pada 0,06 persen dari total areal tanam,” paparnya.