Penulis: Mohamad Burhanudin | Editor: Marcus Suprihadi
Senin, 21 Februari 2011 | 19:58 WIB
PIDDIE, KOMPAS.com- Sejak dua bulan terakhir, petani pisang di sejumlah wilayah di Aceh diresahkan serangan hama bercak daun dan sigatoka kuning. Di Kabupaten Pidie, hama tersebut menyerang hampir semua lahan pisang petani dengan tingkat kerusakan sampai 50 persen per lahannya.
Hama itu semacam virus Mycosphaerella musicola. Tanaman yang diserang akan layu, mengering, sebelum akhirnya mati sebelum berbuah. Bagi tanaman pisang yang sudah mulai berbuah, serangan hama ini mengakibatkan buah mengecil dengan jumlah sisir yang tak penuh. Petani setempat menyebutnya bercak daun, karena pada tahap awal hama membentuk bercak-bercak pada daun.
“Kami sangat merasakan dampak hama ini sejak dua bulan ini. Serangan hampir merata di Pidie, dan terjadi pada semua jenis pisang,” kata Ketua Kelompok Tani Pisang Barangan Kabupaten Pidie, Fitrisyah, Senin (21/2/2011).
Pisang menjadi komoditas pertanian andalan di sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh. Ribuan hektar hutan rakyat dibuka untuk ditanami pisang sejak usai tsunami dan masa konflik. Produktivitas pisang per bulan, khususnya di Kabupaten Pidie, mencapai 93 tandan pisang per hektar.
Akibat serangan hama tersebut, lanjut Fitri, jumlah panen pisang berkurang drastis, terutama untuk jenis pisang kepok dan ayam. Produksi pisang kepok yang biasanya per bulan mencapai 100 tandan turun sekitar 80 persen, pisang ayam sekitar 30 persen. Untuk pisang barangan turun 20 persen. Ada 1.500 hektar lahan pisang barangan di wilayah ini dan semuanya kini terjangkit hama.
“Hasil panenan pun kadang menjadi tak bagus. Tandan tak penuh dan ukuran buah pisang mengecil,” kata Fitri.
Tarmudi (40), petani pisang di Desa Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, mengatakan, serangan hama bercak daun cenderung susah diberantas. Semprotan insektisida tak mempan. Kalaupun hama bisa mati, serangan sudah terlanjur menyebar.
“Satu dua pohon bisa diatasi, serangan sudah mengenai pohon-pohon yang lain. Kami kewalahan mengahadapinya,” kata dia.
Turmudi menanam 1.100 pohon pisang per hektar sejak tahun 2007. Per bulan dia panen sedikitnya 110 tandan pisang jenis barangan. Namun, sejak ada serangan hama, panenannya turun drastis menjadi hanya 60 sampai 70 tandan pisang.
Serangan hama juga terjadi di lahan pisang petani di wilayah Kabupaten Aceh Besar. M Hasan (45), petani pisang di Desa Panca, Kecamatan Lembah Seulawah, mengatakan, serangan hama mulai terasa sejak 1,5 bulan terakhir.
Sisiran pisangnya sekarang tinggal 3-4 aja untuk satu tandan, padahal biasanya sampai 5-6 sisir. Ada juga pisang-pisang yang mati sebelum berbuah. “Bentuknya seperti habis terkena petir, mengering,” kata Hasan.
http://regional.kompas.com/read/2011/02/21/1958588 /Pisang.Aceh.Terancam.Hama