Kamis, 10 Maret 2011
Jakarta, Kompas – Petani yang mengalami kegagalan panen atau puso tanaman padi pada tahun 2011 akan mendapatkan dana Bantuan Pengolahan Lahan sebesar Rp 2,6 juta per hektar dari pemerintah. Untuk mencegah aji mumpung, pengawasan dan verifikasi kegagalan panen tersebut akan dilakukan oleh sebuah struktur organisasi yang mendetail hingga ke tingkat kecamatan.
Kemungkinan moral hazard bisa terjadi. Nanti bisa jadi seolah-olah dibuat gagal panen. Oleh karena itu, kami membangun organisasi sampai tingkat kecamatan. Kontrolnya sangat kuat karena di setiap kecamatan ada pengawas pengendali hama dan penyakit yang akan mengawal, kata Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Rabu (9/3), seusai mengikuti Rapat Koordinasi tentang ketahanan pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Hadir juga dalam rapat tersebut sejumlah menteri dan pejabat lainnya.
Menurut Suswono, petani yang berhak memperoleh bantuan pengolahan lahan itu adalah petani yang mengalami kegagalan panen minimal 75 persen dari total lahan pertaniannya. Selain mendapatkan bantuan dana tersebut, petani juga tetap memperoleh bantuan benih dan pupuk.
Dengan bantuan ini, kami berharap petani tetap bisa bekerja kembali. Makanya, yang kami berikan adalah biaya kerja. Kami akan menyalurkan dana ini selekas mungkin karena ini sudah diputuskan. Ini bantuan khusus untuk gagal panen padi saja karena ini yang utama, katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berharap, langkah pemerintah pusat yang memberikan bantuan bagi petani yang gagal panen itu diikuti oleh pemerintah daerah. Pemberian bantuan itu sendiri akan ditetapkan pemerintah melalui sebuah peraturan presiden (perpres).
Kalau puso, maka berdasarkan perpres itu dimungkinkan ada penggantian. Kami ingin pemerintah daerah juga ikut berkontribusi untuk menjaga produksi beras. Dalam rapat ini juga kami membahas pematangan rencana produksi beras sebesar 10 juta ton untuk lima tahun ke depan. Itu, antara lain, dengan perluasan lahan, teknologi, pembibitan yang tahan hama, dan tahan iklim basah, ungkapnya.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan, penggantian biaya usaha tani diberikan di luar bantuan bibit, pupuk, dan pestisida.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan Winarno Tohir menyambut keputusan pemerintah mengganti biaya pengolahan lahan dan tenaga kerja bagi petani yang tanaman mengalami gagal panen. (OIN/MAS)
http://cetak.kompas.com/read/2011/03/10/04381755/gagal.panen.petani.dibantu.rp.26.jutaha