Kongres Ke II Serikat Petani Lumajang (SPL) berlangsung dengan suasana guyub (kekeluargaan), partisipatif dan meriah, 7 Maret 2013. Acara yang dihadiri sedikitnya 200 petani yang datang dari berbagai desa dan kecamatan tersebut dimulai sekitar pukul 8 pagi. Suasana pedesaan yang sesekali disapu angin semilir menemani para petani untuk menentukan langkah gerak organisasi pada kepemimpinan berikutnya.
Seusai acara pembukaan dan memberi gambaran umum situasi organisasi dan berbagai kendala serta tantangannya, para peserta kemudian dipecah dalam beberapaa kelompok untuk mengkaji dan merumuskan isu-isu strategis organisasi. Rapat panel pun digelar setelah itu dan merekomendasi berbagai keputusan yang akan diemban oleh kepemimpinan mendatang.
Setelah beristirahat siang, acara dilanjutkan dengan menggelar laporan pertanggungjawaban oleh pengurus lama Serikat Petani Lumajang (SPL) dan lalu berlanjut ke acara pemilihan yang berlangsung sangat massif. Beberapa nama muncul sebagai kandidat ketua, seperti Supangkat, Sunardi dan termasuk salah satunya ketua lama yang maju kembali dalam bursa pemilihan tersebut, Djunaidi.
Meski bersaing untuk mendulang suara, namun nuansa kekeluargaan menjadikan suksesi tersebut berlangsung adem dan sehat. Dan setelah dilakukan perhitungan suara, akhirnya Djunaidi muncul kembali sebagai ketua terpilih. Dalam pidatonya seusai pemilihan, Djunaidi berujar akan terus membawa persatuan dan penguatan organisasi demi semakin meningkatkan nilai tawar petani, baik yang terkait dengan kasus agraria maupun usaha ekonomi petani. Mudzakkir, ketua Dewan tani API yang hadir dalam kesempatan tersebut mengaku ikut merasa senang dengan hasil yang telah dicapai. “Semoga dengan kepemimpinan yang baru ini, semakin dapat menjadikan perjuangan petani bergerak ke arah yang lebih baik”, ujarnya.
Helatan Kongres II yang mengambil tema “Reforma Agraria Merupakan Jembatan Emas Menuju Kesejahteraan Petani” tersebut ditutup sekitar pukul 15.00 dengan menyisakan agenda pembentukan kepengurusan harian yang akan dilangsungkan pada waktu berikutnya. []Lodzi