Sabtu, 05 Februari 2011
Karawang, Kompas – Petani mendesak pemerintah segera menaikkan harga pembelian gabah dan beras. Tanpa intervensi pemerintah, harga gabah dipastikan jatuh hingga di bawah harga pembelian pemerintah saat ini, yakni Rp 2.640 per kilogram untuk gabah kering panen.
Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Karawang, Ijam Sujana, Jumat (4/2), di Karawang, Jawa Barat, memperkirakan, sekitar 33.000 hektar (ha) padi di Karawang akan dipanen pada Februari-Maret ini. Hasil panen kali ini diperkirakan lebih baik dibanding sebelumnya.
Kondisi tanaman umumnya baik, serangan hama dan penyakit relatif kecil, dan sejumlah kelompok tani memperkirakan panen lebih dari 5 ton GKP (gabah kering panen) per hektar musim ini, katanya.
Di Sumatera Utara, petani berharap pemerintah menghentikan impor beras dan segera membeli gabah dan beras yang kini menumpuk di petani. Masuknya beras impor di Aceh dan Sumatera Utara membuat pembelian beras lokal di pedesaan selama beberapa hari terakhir menurun.
Sekitar empat hari yang lalu, pemesanan beras sekitar 20 ton dari Medan dibatalkan karena calon pembeli akan mengganti dengan beras impor, kata Ketua Kelompok Tani Anugerah di Desa Tanjung Bulan, Kecamatan Buay Madang, Kabupatan Ogan komering Ulu Timur, H Cek Ali.
Dia mengatakan, saat ini terdapat sekitar 15 ton beras dan 30 ton gabah basah yang masih menumpuk dari hasil panen petani anggotanya. Selama sepekan terakhir, harga gabah basah terus turun, dari Rp 3.600 per kg menjadi Rp 2.900 per kg.
Di Pasar 16 Ilir Palembang, harga beras lokal turun sejak sepekan lalu. Belum ditemukan beras impor di pasar terbesar di Kota Palembang itu. Pemilik toko beras di Pasar 16 Ilir, Riki, mengatakan, harga satu karung beras IR-64 lokal berbobot 20 kg turun dari Rp 154.000 menjadi Rp 146.000.
Di Malang, Jawa Timur, harga gabah di sentra pertanian padi di kawasan Malang Raya justru naik. Harga GKP kini Rp 3.500 per kg. Dua minggu lalu masih Rp 2.900-Rp 3.200 per kg, kata Ngasirin (50), petani Desa Karanggeneng, Kecamatan Pakisaji. (MKN/IRE/ODY/HEN)
(Sumber: http://cetak.kompas.com/read/2011/02/05/04075237/segera.naikkan.harga.pembelian)