Keputusan pemerintah itu untuk mengamankan pasokan bahan pokok di tengah perubahan iklim.
Rabu, 9 Februari 2011, 12:12 WIB
Arinto Tri Wibowo, Syahid Latif
VIVAnews – Tidak ingin ketinggalan dengan negara lain, pemerintah mulai berancang-ancang mengikuti langkah sejumlah negara untuk menaikkan cadangan beras pemerintah. Pemerintah berharap bisa memiliki stok beras hingga dua juta ton.
“Secara bertahap, sesuai dengan kemampuan keuangan, kami akan terus meningkatkan stok pangan. Mungkin nanti dua juta ton,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Rabu, 9 Februari 2011.
Menurut Hatta, keputusan pemerintah untuk menaikkan stok pangan agar Indonesia bisa mengamankan pasokan bahan pokok tersebut di tengah perubahan iklim dunia.
“Kami minta Perum Bulog harus membeli beras petani minimal 3,5 juta ton. Oleh sebab itu, kami meminta Bulog untuk turun proaktif di lapangan guna menyerap (beras petani), sepanjang masyarakat sudah memenuhi kebutuhan sendiri,” kata Hatta.
Meski belum bisa memastikan kapan kebijakan stok pangan dua juta ton itu akan diberlakukan, pemerintah secara bertahap akan mencoba untuk mencapai target tersebut. Pada tahun ini, stok beras di Bulog ditargetkan mencapai 1,5 juta ton.
Saat ini, dia menambahkan, stok pemerintah memang sedikit turun karena besarnya penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) akibat musim paceklik sepanjang Januari hingga Februari 2011. Pemerintah sedikitnya harus menggelontorkan raskin hingga 230 ribu ton per bulan.
“Jadi, tidak benar kalau peraturan menteri keuangan soal pembebasan bea masuk beras dilakukan untuk mengamankan beras premium,” kata Hatta. (hs)