Asosisasi Petani Organic Mbay, disingkat ATOM, berdiri sejak 2008. Asosiasi ini berada di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun usianya baru setahun, semangat dan kiatnya dalam pengembangan pertanian organik luar biasa. Petani anggota ATOM melakukan peningkatan kemampuan diri dan tekun bertani organik dengan membuat bahan organik sendiri dan menerapkannya di kebun. Kebiasaan kami dalam bertani padi mengalami banyak perubahan, kata Nobert, salah satu kader ATOM.
Anggota ATOM yang mengembangkan SRI organik 176 orang pada lahan dengan pola organik. Dengan penggunaan pupuk organik, terjadi peningkatan produksi dari 3 ton per hektar menjadi 5-7 ton per hektar. Selain itu ada enam petani yang difasilitasi untuk mengembangkan padi terintegrasi dengan tanaman sayur-sayuran. Hasilnya, pendapatan enam petani tersebut meningkat hingga menjadi Rp 12 juta lebih.
ATOM juga melakukan pemasaran beras secara bersama. Pada semester ini jumlah anggota ATOM yang aktif melakukan pemasaran bersama 31 petani dari 497 orang di 25 kelompok tani anggota ATOM. Jumlah beras yang dipasarkan sebanyak 23.741 kg dengan harga 4.700 5.000 per kilogtam.
Valens, petani lainnya menyatakan, perubahan paling mendasar saat ini adalah tingginya niat petani anggota ATOM untuk membuat pupuk organik. Menurut mereka, perubahan ini terjadi karena dampingan yang intensif dari YMTM Ngada melalui uji coba dan praktek lapangan.
http://www.vecoindonesia.org/kegiatan/54-atom-melangkah-pasti-dengan-organik.html