Aliansi Petani Indonesia (API), Telah menyelenggarakan sebuah Lokakarya “Membuka Potensi Koperasi Pertanian di Indonesia,” yang di dukung oleh Asian Farmers Association (AFA) dan Collectif Stratégies Alimentaires (CSA). Kemasan lokakarya kali ini, dengan sebuah tema besar FORUM KOPERASI NASIONAL (Jakarta, 19-20 Maret 2018), dan pada esok harinya dilanjutkan di secretariat API. Pada tanggal, 20 maret hingga. Selain di hadiri oleh anggota API yang sudah memiliki koperasi dari berbagai macam usaha produk, seperti Kopi-Beras-Kelapa sawit-Ternak-Coklat-Madu dan juga Hortikultura. Agenda ini turut mengundang jaringan kerja/Organisasi tani, seperti SPI-IPPHTI-WAMTI serta lembaga Pemerintah dan NGO, Kementerian Koperasi UMKM, Kementerian Desa, DEKOPIN, Agriterra, Veco yang kini telah berganti nama menjadi Rikolto dan ASEAN Foundation. Dari nama-nama yang diatas diantaranya beberapa menjadi nara sumber Forum Konsultasi Nasional.
Pembukaan oleh ketua Dewan Tani Aliansi Petani Indonesia(API), Mudzakkir “Berharap agar agenda ini memiliki baseline, atau roadmap untuk belajar memetakan gerakan ekonomi, yang menjunjung tinggi nilai asas kemanusiaan dalam koperasi, kita akan jahit dalam setiap masukan dan sebagai wadah pembelajaran bersama, dari hasil riset, maupun wacana dan dealektika dari semua kalangan dan petani-petani yang hadir disini, agar memiliki daya saing dan nilai tawar tinggi, agar kemandirian ekonomi kawasan ASEAN berusaha untuk menjawabnya, termasuk Indonesia dan anggota-anggota API,” dalam kutipan pembukaan Forum Koperasi Nasional.
Tujuan lokakarya ini, adalah untuk menemukan instrument baru, dalam penguatan ekonomi yang benar-benar berpihak pada petani dan nelayan yang sudah berkoperasi, yang di mana dalam sektor pertanian kita turut menjadi bagian devisa negara yang masuk dalam kategori cukup besar, tetapi dalam perkembangannya dan kesejahteraan petani-petani kita sangat lambat. Forum Koperasi Nasional, yang di selenggarakan oleh API, adalah cara alternative untuk menemukan instrumen diantara Stakeholder dan Koperasi petani untuk membangun kemandirian ekonomi, dan cita-cita masa depan bangsa ini. Banyak bagian dari koleksi setiap masalah-masalah yang tersusun ini agar bisa terjawab dengan sikap bijak, dan mengambil rumusan masalah menjadi solusi. Dengan adanya kerjasama yang bersinergi dengan pemerintah yang terkait, maka semua akan semakin menjadi mudah .
Nuruddin selaku Sekjen API menegaskan “Hari ini kita banyak temuan lapang, yang akan menjadi formula strategi action untuk memperkuat anggota-anggota, yang telah memiliki koperasi. Dan forum ini akan menjadi Barometer bagi Asian Farmers Association di ASIA serta Collectif Stratégies Alimentaires. Kami juga saling bertukar pendapat dengan kementrian terkait dan lembaga Koperasi, seperti DEKOPIN dan peserta yang hadir disini. Tema ini untuk menjahit ulang setiap masalah-masalah dari anggota API yang sudah berkoperasi maupun jaringan tani dan nelayan seperti SPI-WAMTI-IPPHTI, banyak saran pendapat yang perlu di evaluasi dalam semua aspek kebijakan pemerintah dan undang-undang perkoperasian serta terlebih kepada kebijakan yang mengenai UMKM, Bumdes, KUR, Pajak dan lain sebagainya. Semua akan diterjemahkan dengan baik dalam forum ini, dan akses apa saja yang bisa meliputi kerjasama antar kedua belah pihak, untuk saling bersinergi, seperti Gapoktan dan Poktan, maupun Koperasi tani yang lainnya, dari yang primier hingga skunder. Dengan segala keterbatasan akses media via online didaerah, kali ini kita bertemu langsung tatap muka dalam Forum Koperasi Nasional ini. Menyusun formulasi/katalisator saling menyesuaikan satu diantara lainnya agar keseimbangan ekonomi dan kesejahteraan itu benar-benar terjadi.