Nurul Qomariyah – detikFinance
Kamis, 03/02/2011 18:14 WIB
Roma – Harga pangan dunia kembali membubung tinggi menembus rekor terbarunya selama Januari. Harga pangan dunia juga diprediksi belum akan surut dalam beberapa bulan ke deepan, sehingga Food and Agriculture Organisation pun memberikan peringatan kepada negara-negara miskin yang akan terkena pukulan berat.
Indeks Harga Pangan FAO, yang memonitor perubahan harga-harga sejumlah komoditas pangan mencapai 231 poin pada Januari, naik 3,4% dibandingkan Desember. Ini adalah indeks harga pangan tertinggi sejak FAO mulai menghitung harga pangan pada tahun 1990.
“Data terbaru secara jelas menunjukkan tekanan kenaikan harga-harga pangan belum mereda. Tingginya harga-harga ini sepertinya akan bertahan dalam beberapa bulan ke depan,” ujar ekonom dan ahli bijih-bijihan FAO, Abdolreza Abbasssian seperti dikutip dari AFP, Kamis (3/2/2011),
Kenaikan harga pangan terutama paling tinggi pada produk susu, hingga 6,2% dibandingkan Desember serta minyak dan lemah hingga 5,6% dibandingkan Desember. Sedangkan sereal naik 3% akibat berkurangnya suplai gandum dan jagung.
Untuk harga daging masih stabil sehubungan dengan turunnya harga di Eropa akibat munculnya kasus keracunan telur dan babi di Jerman, sehingga bisa mengkompensasi kenaikan harga ekspor dari Brasil dan AS.
“Tingginya harga-harga pangan menjadi perhatian utama terutama untuk negara-negara berpendapatan rendah dan defisit pangan yang akan menghadapi masalah-masalah pembiayaan impor makanan dan untuk rumah tangga miskin yang membelanjakan sebagian pendapatannya untuk makanan,” imbuh Abbassian.
Ia menambahkan, satu-satunya faktor yang bisa meredam adalah sejumlah negara yang berhasil mendapatkan panen yang baik sehingga harga pangan domestiknya bisa lebih rendah dari harga pangan dunia.
Data dari FAO yang dirilis menujukkan Indeks Harga Pangan menembus 200 poin pada 2008 menyusul terjadinya krisis pangan. Level tersebut kembali tertembus untuk pertama kalinya pada Oktober 2010 tepatnya pada 205 poin dan terus menanjak hingga awal tahun 2011 ini.
Harga Tembaga Melonjak
Selain pangan, harga komoditas lain yang ikut melonjak adalah tembaga. Harga tembaga tercatat melonjak menembus rekor terbaru di US$ 10.000 per ton akibat data manufaktur yang cukup baik.
“Tekanan harga terakhir dipicu oleh optimisme pemulihan ekonomi secara umum dan bullish yang terjadi Kamis ini terutama setelah dikeluarkannya data manufaktur PMO,” ujar Filip Petersson, analis dari SEB.(qom/qom)
(Sumber :http://www.detikfinance.com/read/2011/02/03/181440/1559731/4/harga-pangan-kembali-membubung-tinggi?f9911013)