Senin, 29 November 2010 | 13:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta – Menteri Pertanian Suswono mengatakan impor beras yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dinilai hal yang wajar. Sebab, kata dia, Bulog tidak bisa menyerap beras dalam negeri akibat harga yang ditetapkan petani lebih tinggi dari HPP (Harga Pembelian Pemerintah). Saat ini, HPP beras ialah Rp 5.060 sementara harga jual petani di atas Rp 6.000.
“Itu sudah dirapatkan dalam rapat menko perekonomian bahwa memang karena situasinya darurat seperti ini dimana stok Bulog memang masih perlu ditambah untuk memperkuat cadangan beras nasional dan juga untuk peran operasi pasar, memang mau tidak mau impor. Persoalan Ekspor impor ini hal yg biasa saja,” ujarnya di kantor Kementerian Pertanian, Senin (29/11).
Dia menambahkan, Bulog diberikan tugas oleh pemerintah untuk menjaga stok beras nasional tidak kurang dari 1,5 juta ton hingga akhir tahun. “Kalau hitung-hitungan tidak memungkinkan dipenuhi dari dalam negeri, salah satu sumber dari impor ya tidak masalah,” jelasnya.
Menurutnya, Bulog sebagai penjaga stok pangan nasional dan berperan dalam stabilisator telah diberi peran komersil. “Sebetulnya Bulog itu kan sudah diberi peran komersil, dia bisa leluasa menjamin stok pangan tetap aman dengan tidak terikat kualitas dan HPP. Seharusnya Bulog bisa jalankan peran mulai dari hulu, kalau bisa bahkan dia punya stok pangan sendiri,” katanya.
Suswono menyebutkan, berdasarkan angka ramalan 3 yang dirilis BPS (Badan Pusat Statistik), produksi beras menunjukkan ada kenaikan 2,46 persen. “Itu diperkirakan akhir tahun ini tidak kurang dari 4 juta ton surplus. Sementara waktu di angka ramalan 2 kan 1,17 persen, ternyata sekarang ada kenaikan,” ungkapnya.
Mengenai kenaikan harga beras di pasaran, kata dia, wajar terjadi. Mengingat pada cuaca normal seharusnya saat ini sedang musim paceklik. “Sebenarnya kan ini normalnya adalah musim paceklik di mana hasil panennya tidak dijual tapi untuk kepentingan sendiri. Nanti baru pada bulan jelang akhir Januari-Februari lepas lagi karena sudah panen lagi. Jadi kalau normalnya, memang biasa bulan-bulan ini ada tren kenaikan harga,” paparnya.
ROSALINA