Pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah teknis stabilisasi harga pangan.
Selasa, 22 Februari 2011, 16:12 WIB
Hadi Suprapto, Bayu Galih
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan menjadikan ketersediaan pangan sebagai program prioritas nasional. Pemerintah pun menargetkan surplus persediaan beras nasional.
“Surplus beras harus benar-benar luar biasa. Dari swasembada ke surplus beras harus berkembang dalam waktu 5-10 tahun,” kata Presiden saat menutup Rapat Kerja Kabinet dan Gubernur di Istana Bogor, Selasa, 22 Februari 2011. Bahkan, SBY menargetkan surplus beras tiap tahun minimal 10 juta ton.
Karena itu, pemerintah kemudian memiliki sejumlah rencana, seperti membuka sejumlah lahan baru untuk persawahan, membangun food estate, perbaikan benih dan pupuk, teknik tanah dan penyuluhan, serta gerakan lawan hama. Sejumlah penelitian dan pengembangan pun disiapkan untuk menunjang teknologi pertanian.
Selain itu, pemerintah menyiapkan sejumlah langkah teknis stabilisasi harga pangan. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar dan memberantas penimbunan bahan pangan yang menyebabkan ketidakstabilan harga.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana, mengatakan, pemerintah akan meningkatkan stok beras nasional dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton pada April-Mei 2011. Jumlah itu akan terus ditingkatkan menjadi 3,5 juta ton.
“Cadangan beras yang cukup akan sedikit menahan kenaikan harga,” kata Armida di Jakarta, Jumat, 18 Februari 2011. (art) VIVAnews
http://bisnis.vivanews.com/news/read/205913-sby-targetkan-surplus-beras-5-juta-ton