Kamis, 1 April 2010 – 13:11 wib
Candra Setya Santoso – Okezone
JAKARTA – Upah nominal harian buruh tani Nasional pada Februari 2010 naik sebesar 0,56 persen dibanding upah Januari 2010, yaitu dari Rp37.426 menjadi Rp37.637 per hari. Secara riil mengalami penurunan sebesar 0,33 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, saat ditemui wartawan dalam konferensi pres, di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/4/2010). Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2010 naik 0,24 persen dibanding upah Februari 2010, yaitu dari Rp56.864 menjadi Rp56.998 per hari. Secara riil naik sebesar 0,38 persen.
Upah nominal bulanan buruh industri pada triwulan III 2009 naik sebesar 3,33 persen dibanding upah triwulan II 2009 yaitu dari Rp1.119.196 menjadi Rp1.156.492, secara riil naik 1,41 persen. Dibanding upah triwulan III 2008 (year on year), upah nominal naik 5,32 persen.
Sebelumnya, BPS mencatatkan upah buruh tani Indonesia secara riil pada Januari 2010 turun 0,78 persen menjadi Rp29.997 per hari dari sebelumnya Rp30.233 pada Desember 2009. Hal tersebut berkaitan dengan nilai tukar petani nasional yang disurvei BPS turun 0,01 persen dibanding bulan sebelumnya.
Meskipun mengalami penurunan secara nominal, rata-rata upah harian buruh nasional Januari 2010 naik 0,32 persen dibanding Desember 2009 yang hanya Rp37.305 per hari. Perubahan riil yang dimaksud adalah menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima oleh buruh, baik itu buruh tani, buruh informasl, perkotaan, atau buruh industri. Mereka yang masuk disurvei adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain petani, nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Februari 2010 naik 0,52 persen dibanding upah Januari 2010 yaitu dari Rp56.570 menjadi Rp 56.864.