Sabtu, 12 Juni 2010 – 12:13 wib
Candra Setya Santoso – Okezone
JAKARTA – Tak puas hanya mengandalkan bisnis retail saja, PT Sarinah (Persero) bakal melakukan bisnis yang lain dari biasanya kali ini. Ditargetkan, pada kuartal II-2011 perusahaan akan berekspansi ke pengembangan produk kakao.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan menyiapkan dana cukup besar atas aksi korporasi perusahaan ini, yakni Rp200 miliar untuk membangun pabrik pengolahan kakao.
“Kita sudah tandatangan MoU dengan lima desa di Sulawesi Tengah untuk sourcing biji kakaonya. Mereka sanggup untuk supply 5 ribu ton per tahun (nilainya kira-kira Rp120 miliar). Mungkin baru bisa diwujudkan akhir 2011 atau 2012,” ujar Direktur Utama Sarinah Jimmy Gani, dalam pesan singkatnya yang diterima okezone, di Jakarta, Sabtu (12/6/2010).
Dana sebesar itu, didapatkan dari pinjaman langsung Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp40 miliar. Sementara itu, pihaknya tengah mengkaji beberapa tempat yang layak untuk pembangunan pabrik cokelat tersebut. “Ada rencana di Sulawesi, tapi di sana sudah ada pabrik serupa kan. Jadi masih dikaji tapi rencana tersebut ada, untuk pemasukan lain dari bisnis kita,” katanya.
Sekadar mengingatkan, perseroan menargetkan pinjaman dari beberapa institusi untuk belanja modal tahun ini, seperti pinjaman dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp40 miliar, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp50 miliar, sisanya berasal dari pinjaman Bank Bukopin sebesar Rp4,8 miliar dan dari pendapatan lain-lain sebesar Rp2 miliar-Rp3 miliar.
“Kita sudah kembangkan pasar, yang sementara dalam negeri tetapi juga mengarah ke luar negeri. Insya Allah akhir Juni atau awal Juli sudah bisa jalan. Pembiayaan dari perbankan antara lain kita usahakan Bank Exim dan Bank Mandiri,” pungkasnya.(css)