Kamis, 02 Desember 2010 | 15:40 WIB
TEMPO Interaktif, MATARAM – Pemerintah akan membangun empat bendungan baru di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyukupi kebutuhan irigasi lahan pertanian di daerah itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTB Dwi Sugianto menjelaskan, pembangunan empat bendungan tersebut membutuhkan biaya Rp 340 miliar hingga Rp 540 miliar. Dananya digunakan mulai dari perencanaan sampai tahap konstruksi, katanya di kantornya, Kamis (2/12).
Dwi Sugianto menjelaskan, dibangunnya empat bendungan tersebut berkaitan dengan penambahan lahan pertanian baru sehingga nantinya mencapai luas 276.000 hektare.
Menurut Dwi Sugianto, selama 10 tahun terakhir NTB telah kehilangan lahan tanam produktif sekitar 9.000 hektare karena beralih fungsi menjadi pemukiman dan perkantoran.
Empat bendungan tersebut adalah Bendungan Pandanduri Swangi di Kabupaten Lombok Timur, Bendungan Rababaka Complex di Kabupaten Dompu, Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat, serta Bendungan Mujur di Kabupaten Lombok Tengah.
Bendungan Pandanduri Swangi, Bendungan Rababaka Complex, dan Bendungan Bintang Bano segera dibangun mulai tahun anggaran 2011. Adapun Bendungan Mujur masih dalam proses detail engineering design (DED).
Bendungan Pandanduri Swangi dapat mengairi sawah seluas 2.500 hektare. Tahap pembangunannya dimulai dengan membangun terowongan setinggi tiga meter dan panjang 300 meter.
Rababaka Complex dapat mengairi sawah seluas 1.600 hektare. Dengan adanya bendungan ini, musim tanam yang biasanya hanya sekali dalam setahun bisa meningkat menjadi dua kali setahun. Bahkan luas areal tanaman padi bertambah menjadi 23.000 hektare.
Hingga saat ini di NTB telah ada sembilan bendungan yang dibangun sejak tahun 1980 hingga 2003. Dua bendungan di Lombok Tengah dan tujuh bendungan di pulau Sumbawa.
Selain itu juga ada embung (tampungan air hujan) yang dibangun pemerintah sebanyak 173 buah dan 1.700 embung dibuat oleh rakyat. SUPRIYANTHO KHAFID.